Lamongan, Delikjatim.com – Berkiprah di tengah-tengah masyarakat sebagai implementasi pengabdian, tentu saja harus ditunjang dengan program-program yang mencakup banyak aspek.
Salah satunya adalah aspek kesehatan sebagai bagian penting dari kehidupan. Hal ini juga yang tengah dilakukan oleh mahasiswa KKN UMSurabaya yang bertugas di Desa Paciran Kabupaten Lamongan.
Dalam rangka menyambut Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tim KKN UMSurabaya menyelenggarakan program edukasi Kesehatan pada hari Kamis, 4 Agustus 2022. Dalam hal ini tim menggandeng Posyandu desa.
Kegiatan yang bertemakan “Edukasi Gizi Balita, Ibu Hamil, dan Ibu Menyusui, Serta Pentingnya Pola Hidup Bersih Sehat” juga dihadiri sekitar enam puluh peserta Posyandu.
Selain agenda imuniasi lanjut dan tambahan, pemberian vitamin A, dan obat cacing, peserta Posyandu juga menyimak pemberian edukasi gizi dari narasumber, Ibu Ira Purnamasari, S.Kep., Ns., M.Kep. yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya.
Dalam materinya, narasumber mengenalkan dari tataran dasar, pengetahuan tentang sumber-sumber gizi, bagaimana mengupayakan secara optimal 1000 hari emas bagi tumbuh kembang anak. Selain itu juga ditekankan pola pemberian MPASI, hingga metode penyajian sesuai jenjang usia anak.
“Selain mendapatkan edukasi gizi dari narasumber secara lisan, Ibu-Ibu juga kami bekali dengan leaflet menarik dan interaktif yang berisi edukasi gizi dan panduan MPASI,” tutur Filda, mahasiswa S1 Kebidanan yang juga merupakan peserta KKN.
Hasil wawancara dan obserfasi portofolio, menyebutkan bahwa di Desa Paciran masih banyak mitos seputar ibu hamil, ibu menyusui, dan pola pemberian MPASI pada bayi.
“Seperti mitos ibu pasca melahirkan yang dilarang untuk tidur siang. Padahal ibu pasca melahirkan sangat membutuhkan banyak energi dengan istirahat. Kemudian dari hasil wawancara, terdapat juga mitos ibu menyusui yang tidak diperkenankan banyak minum air putih agar anak tidak pilek, masih banyak juga kebiasaan “tarak” atau bahasa sederhananya diet ketat namun tanpa didasari pemenuhan gizi seimbang. Selain itu masih terdapat ibu-ibu yang memberikan MPASI dini, sebelum 6 bulan, padahal tentu saja ini tidak baik bagi tumbuh kembang anak,” tambah Wellia, yang juga merupakan mahasiswa S1 Kebidanan.
Harapannya dari edukasi gizi ini, bisa memberikan pola penyadaran tata kebiasaan yang barangkali selama ini belum tepat. Juga sekaligus panduan bagi ibu-ibu baru. Kegiatan ini disambut dengan antusias baik dari ibu-ibu peserta Posyandu, bidan desa, dan para kader Posyandu.
“Saya sangat senang ada acara edukasi gizi ini, apalagi materinya benar-benar dari dasar, sehingga tepat dan dibutuhkan bagi ibu-ibu di desa ini,” pungkas Bu Titik, kader Posyandu Desa Paciran.
Terima kasih banyak kepada yang narasumber, saya sudah baca artikel ini, saya punya beby yang kemarin genap berusia 6 bulan, beby saya minum asi eksklusif dan baru kemarin saya kasih mpasi, sebelum ini saya disuruh kasih mpasi sebelum beby saya berusia 6 bulan tapi saya menolaknya, dengan alasan beby saya sering nangis terus saya disuruh kasih mpasi, menurutnya beby saya lapar, itulah cara pemikiran mother in law yang kolot, tak pasal-pasal karena beby saya sering nangis saya jadi bersitegang dengannya, dia tak suka beby saya nangis, sebelum saya kasih mpasi memang beby saya sering nangis dan itu saya anggap normal jikalau beby tak nangis pun risau, takutnya nanti beby kenapa2, untuk sekedar pemberitahuan beby saya waktu lahir Bb 3 kg dan sekarang Bb 5.6 pertumbuhannya mungkin slow tapi alhamdulillah perkembangannya sangat baik dan cepat, syukur alhamdulillah saya berharap beby saya sentiasa sihat selalu, beby saya waktu dah dapat vaksin imunisasi pun dapat tiap bulan rutin saya bawa keposyandu.
Beby saya waktu lahir Bb 3 kg dan sekarang Bb 5.6 kg, beby saya waktu lahir dah dapat vaksin imunisasi pun dapat tiap bulan saya rutin bawa keposyandu.
Terima kasih banyak kepada yang narasumber, saya sudah baca artikel ini, saya punya beby yang kemarin genap berusia 6 bulan, beby saya minum asi eksklusif dan baru kemarin saya kasih mpasi, sebelum ini saya disuruh kasih mpasi sebelum beby saya berusia 6 bulan tapi saya menolaknya, dengan alasan beby saya sering nangis terus saya disuruh kasih mpasi, menurutnya beby saya lapar, itulah cara pemikiran mother in law yang kolot, tak pasal-pasal karena beby saya sering nangis saya jadi bersitegang dengannya, dia tak suka beby saya nangis, sebelum saya kasih mpasi memang beby saya sering nangis dan itu saya anggap normal jikalau beby tak nangis pun risau, takutnya nanti beby kenapa2, untuk sekedar pemberitahuan beby saya waktu lahir Bb 3 kg dan sekarang Bb 5.6 pertumbuhannya mungkin slow tapi alhamdulillah perkembangannya sangat baik dan cepat, syukur alhamdulillah saya berharap beby saya sentiasa sihat selalu, beby saya waktu lahir dah dapat vaksin imunisasi pun dapat tiap bulan rutin saya bawa keposyandu.