Pasuruan, Delikjatim.com – Tingginya intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Pasuruan, pada Jum’at, 3 Februari 2023, mengakibatkan sungai Kedungboto di Desa Kedungboto, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, mengalami Over Kapasitas.
Akibatnya air meluber dan menimbulkan genangan air di sejumlah titik dengan kedalaman yang variatif, dari 30 cm hingga 60 cm.
Setidaknya ada 65 rumah yang terdampak banjir tersebut, serta akses jalur alternatif warga sekitar pun ikut lumpuh. Beruntung tidak ada korban jiwa, Masyarakat terdampak memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.
Penanganan banjir ini melibatkan Perangkat Desa, BHABINSA, BHABINKAMTIBNAS dan relawan Penanggulangan Bencana Tagana Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan.
Disampaikan Suroso, Koordinator Tagana kepada media, banjir kali ini tidak menimbulkan kerusakan dan tidak ada warga yang mengungsi.
“Mendapat informasi banjir itu, Tagana dengan sigap bergerak ke lokasi. Di sana kami langsung berkoordinasi dengan Perangkat Desa Kedungboto, kemudian kami melakukan assesmen” tegasnya.
Kata Suroso, warga yang terdampak terdata ada 65 rumah, “Kebutuhan mendesak mereka yaitu makanan cepat saji” ungkapnya.
Sementara itu, debit air yang ada di tiga lokasi, Desa Kedungboto memiliki angka yang dominan dari dua titik lainnya, 35 rumah terendam dengan kedalaman minimum 30 cm dan maksimum 60 cm. Sedangkan di dua titik lainnya yaitu Karanglo 15 rumah terdampak, dengan kedalaman 30 cm hingga 50 cm, dan di Gedang Klutuk tinggi air 30 cm hingga 50 cm, dan sebanyak 15 rumah terdampak.
Di hari sebelumnya, Rabu (01/2/2023), Tagana juga melakukan hal serupa, yakni penanganan banjir yang melanda Desa Kedungringin dan Cangkring Malang, Kecamatan Beji, akibat hujan deras, dan menggenangi 1.205 rumah.
Pada penanganannya banjir ini melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, DINSOS Kabupaten Pasuruan, Kades Kedungringin dan Tagana.
Kedalaman airnya juga beragam, terdangkal 40 cm yakni di Balongrejo (280 rumah), dan Ngampel (200 rumah terdampak), hingga kedalaman tertonggi mencapai 70 cm di Gersikan (270 rumah terdampak) dan Kedungringin tengah (105 rumah).
“Untuk lokasi terdampak yang tinggi airnya mencapai 50 cm, itu di Kedungringin selatan, ada 200 rumah terendam, kemudian di Guyangan sebanyak 150 rumah” ujar Suroso yang akrab dipanggil Topan ini.
Lebih lanjut Topan menyampiakan, selain assesmen dan baksos, pihaknya juga mendampingi pendistribusian bantuan Dinas terkait kepada warga terdampak. Diantaranya Kasur Lipat 10 lembar, Makanan anak 104 paket dan Makanan siap saji 60 paket serta bantuan lainnya.
Tidak berhenti sampai disitu, pada Kamis, (02/2/2023) Tagana Kabupaten Pasuruan ini kembali melakukan misinya atas kejadian Tanah longsor secara maraton. Kali ini Di Desa Pecalukan, Kecamatan Prigen. Pada kamis malam, (02/2/2023), pukul 23.11 Wib.
Longsor ini terjadi akibat Hujan intensitas tinggi sejak pukul 07.00 Wib hingga pukul 23.00 Wib. Dinding penahan rumah milik warga atas nama Ibu Agung 47 thn, amblas. Material longsor juga menutup akses jalan alternatif warga.
Kabar baiknya longsor tersebut tidak menelan korban jiwa maupun luka.
“Betul, jadi tidak ada korban jiwa dan rumah masih bisa ditempati” kata Suroso alias Topan.
Turut terlibat dalam kegiatan penanganan longsor dari pihak Muspika Kecamatan Prigen, BPBD, FPRB Kecamatan Prigen, Perangkat desa dan Tagana.