Surabaya, Delikjatim.com – Pernyataan Kapolres Sampang AKBP Arman beberapa saat lalu yang mana tidak akan melayani jurnalis yang belum ber UKW dan perusahaan pers yang belum terverifikasi dewan pers membuat insan pers meradang dan suasana semakin memanas.
Bahkan akibatnya, Mapolda Jatim dua kali digruduk puluhan jurnalis yang melakukan aksi meminta Kapolda Jatim Irjen pol Nico Afinta untuk mencopot Kapolres Sampang AKBP Arman serta Kapolres Sampang tersebut harus meminta maaf secara terbuka.
Bayu Pangarso Korlap Aksi bersama Fauzi saat di temui di salah satu tempat mengatakan bahwa dalam aksi tersebut kami para jurnalis hanya menuntut dua hal yakni permintaan maaf secara terbuka dari Kapolres Sampang AKBP Arman dan Kapolda Jatim untuk tegas mencopot Jabatan AKBP Arman Sebagai Kapolres Sampang.
“Saat aksi ke-2 Kami sudah di temui tiga orang perwakilan dari PJU, Dirhumas Polda Jatim dan Dirintelkam Polda Jatim”. Kata Bayu.
Timbulnya Kontroversi akan statmen yang dikeluarkan oleh Kapolres Sampang AKBP Arman, Kepada Awak media saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp Arman merasa pernyataannya tidak salah.
“Menurut saya tidak ada yang salah dalam video Statmen saya dalam video dan audiensi tersebut masih normatif”. Balas Arman.
Terlebih saat di konfirmasi terkait aksi para jurnalis di depan Mapolda Jatim, Kapolres Sampang ini seakan tidak mengetahui apa maksud demo tersebut.
“Yang demo itu dari media mana saja ya, kog ada anak-anak remaja juga yang demo?, Yang didemokan juga terkait apa ya saya juga kurang paham maksud demonya apa?”. Tukas Arman.
Pernyataan Kapolres Sampang ini membuat geram para jurnalis dimana dalam aksi jilid ke-2 tersebut dikatakan tidak dilakukan oleh jurnalis bahkan dianggap sebagai anak-anak remaja. Anehnya aksi tersebut terjadi di depan Mapolda Jatim kenapa para Anggota Polda Jatim yang bertugas tidak Mengamankan anak-anak remaja yang dimaksud Kapolres Sampang AKBP Arman.(red)
