Sidoarjo, Delikjatim.com – Suasana meriah menyelimuti kawasan Dasa Wisma 4, RT 16 RW 03 Kelurahan Kalijaten, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (27/7/2025). Ratusan warga berkumpul untuk menyaksikan kemeriahan lomba anak-anak yang digelar Karang Taruna (Kartar) setempat dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Hari itu, salah satu lomba yang menyita perhatian adalah lomba memasukkan paku ke dalam botol. Sebanyak 60 anak laki-laki dan perempuan dari lingkungan sekitar tampil penuh semangat, saling adu ketangkasan dengan iringan sorakan dan tawa para penonton.
Ketua Kartar RT 16 RW 03, M. Maulana Fahrizal atau akrab disapa Alan, mengatakan bahwa lomba ini bukan sekadar perayaan tahunan. Lebih dari itu, ini adalah ruang edukasi yang dikemas menyenangkan untuk menanamkan semangat kebangsaan sejak dini.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memperkuat nilai-nilai nasionalisme, menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial, serta menjalin kebersamaan antarwarga. Kartar hadir bukan hanya untuk meramaikan kampung, tapi juga menjadi motor penggerak solidaritas dan partisipasi anak muda di lingkungan,” ujarnya.
Tak hanya lomba hari ini, sebelumnya Kartar juga telah menggelar beberapa perlombaan tradisional lain seperti makan kerupuk, joget balon, dan estafet air. Semua digelar dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan anak-anak, remaja, hingga orang tua.
Kemeriahan peringatan kemerdekaan ini tidak berhenti sampai di sini. Kartar Kalijaten telah menyusun serangkaian agenda hingga akhir Agustus. Di antaranya pentas seni, karnaval, dan jalan sehat yang akan digelar pada 30 Agustus mendatang. Kegiatan tersebut akan menjadi puncak perayaan dengan pembagian doorprize dan undian berhadiah untuk warga.
“Doorprize akan kami bagikan saat jalan sehat sebagai bentuk apresiasi bagi warga yang sudah berpartisipasi dan mendukung penuh seluruh rangkaian acara,” tambah Alan.
Antusiasme warga menjadi energi tersendiri bagi para panitia. Sejak pendaftaran dibuka, puluhan anak langsung mendaftarkan diri. Dukungan moral dari warga pun mengalir deras, menciptakan suasana guyub yang khas dalam momen peringatan kemerdekaan.
Semangat gotong royong yang tumbuh dari warga, menjadi refleksi nyata bahwa nilai-nilai kemerdekaan tidak hanya hidup di atas panggung seremoni, tapi juga di tengah kehidupan sosial yang hangat dan penuh kepedulian. (Syaiful)

















