BLITAR, Delikjatim.com – Dalam rangka mendukung program nasional Asta Cita, khususnya dalam aspek kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan berbasis komunitas, kegiatan penanaman jagung serentak digelar di berbagai lahan pesantren se-Jawa Timur.
Salah satu pesantren utama dalam kegiatan ini adalah Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, yang menjadi simbol kolaborasi antara institusi keagamaan dan kepolisian dalam mewujudkan ketahanan pangan. Penanaman ini juga merupakan langkah nyata mendorong pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian.
Kaprimkoppol Polres Blitar, Kompol Wirna Maria, S.H., menyampaikan bahwa jenis jagung yang ditanam adalah varietas TKS 234 merek Bhayangkara, hasil pengembangan Primkoppol Polres Blitar bekerja sama dengan CV Lang Buana sebagai KSO. Jagung Bhayangkara memiliki sejumlah keunggulan, antara lain:
1. Toleran terhadap penyakit bulai dan hawar daun
2. Rendemen tinggi
3. Tahan rebah akar dan batang
4. Adaptif di lahan hujan dan irigasi
Kegiatan penanaman di Tebuireng juga mendapat dukungan langsung dari Itwasum Polri, yang turut hadir dan menyampaikan apresiasi terhadap kualitas benih serta sinergi positif antara Polri dan kalangan pesantren.
Penanaman jagung Bhayangkara tidak hanya dilakukan di Tebuireng, tapi juga di Pondok Pesantren Anharul Ulum, Kabupaten Blitar, serta di banyak pesantren lain yang telah memesan benih Bhayangkara untuk ditanam di lahan mereka.
Lebih dari sekadar kegiatan menanam, program ini juga melibatkan para santri dalam edukasi pertanian dan pembinaan wirausaha, sebagai bagian dari pembentukan karakter mandiri dan produktif di lingkungan pesantren.
Inisiatif ini mencerminkan sinergi nyata antara Polri dan masyarakat dalam menjalankan visi Asta Cita, sekaligus menjadi upaya konkret mendorong kedaulatan pangan dan kesejahteraan berbasis lokal.
