Surabaya, Delikjatim.com — Gelombang solidaritas pengemudi ojek online (Ojol) kembali mengalir dari berbagai daerah di Indonesia. Lebih dari 5.000 pengemudi transportasi daring dikabarkan siap bergerak menuju Jakarta untuk mengikuti Aksi Damai Nasional Jilid 2, yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 20 November 2025 mendatang.
Aksi yang diinisiasi oleh Forum Driver Transportasi Online Indonesia (F.D.T.O.I) ini mengusung tema “Bergerak Serentak Berdampak”, dengan pusat kegiatan di kawasan Istana Negara dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI).
Peserta aksi berasal dari berbagai wilayah, antara lain Banten, Sukabumi, Yogyakarta, Jember, Surabaya, Solo, Semarang, Banyumas, Medan, Batam, Balikpapan, hingga Samarinda, yang akan melakukan konvoi secara serentak menuju Ibu Kota.
Empat Tuntutan Utama F.D.T.O.I
Dalam pernyataan resminya, F.D.T.O.I menegaskan empat tuntutan utama yang akan disuarakan dalam aksi damai tersebut, yaitu:
- Kehadiran Undang-Undang Transportasi Online.
Mendesak pemerintah dan DPR RI segera menyusun dan mengesahkan UU Transportasi Online yang mengatur sistem kerja, hak, dan perlindungan hukum bagi seluruh pengemudi daring. - Kenaikan Tarif Layanan Ojek Online (Roda Dua).
Tuntutan kenaikan tarif layanan antar penumpang agar lebih layak dan proporsional dengan biaya operasional serta risiko kerja di lapangan. - Penetapan Tarif Bersih untuk Angkutan Sewa Khusus (Roda Empat).
Dorongan untuk memastikan tarif bersih yang diterima mitra pengemudi setelah potongan aplikasi, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. - Regulasi Layanan Antar Makanan dan Barang (Roda Dua).
Mendesak adanya regulasi khusus terkait layanan pengantaran makanan dan barang untuk menjamin pembagian hasil yang adil antara perusahaan aplikasi dan mitra.
Suara Perwakilan Lapangan: “Kami Tidak Minta Lebih, Kami Minta Keadilan”
Perwakilan frontal F.D.T.O.I, Bung Tito Ahmad, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk perjuangan moral dan sosial, bukan gerakan provokatif.
“Kami tidak meminta lebih, kami hanya menuntut keadilan dan kepastian hukum bagi jutaan pengemudi online di Indonesia. Selama ini kami bekerja keras, tetapi belum ada perlindungan yang jelas. Sudah saatnya pemerintah turun tangan serius,” ujar Tito Ahmad, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (28/10/2025).
Tito juga menegaskan bahwa seluruh peserta aksi telah diinstruksikan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung.
“Aksi ini damai. Kami bergerak dengan kepala dingin, membawa aspirasi, bukan emosi. Kami ingin pemerintah mendengar langsung dari kami, bukan dari laporan yang setengah-setengah,” tambahnya.
Aksi Damai Nasional Jilid 2 diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah untuk menata kembali ekosistem transportasi online secara menyeluruh. F.D.T.O.I menilai, kehadiran regulasi yang tegas dan berpihak akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan industri, kesejahteraan mitra, dan kepastian hukum bagi seluruh pelaku transportasi daring.

















