Surabaya, delikjatim – Guna meningkatkan kapasitas tim media di tingkat cabang, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya menggelar Pelatihan dan Koordinasi Tim Media ‘Aisyiyah yang diikuti oleh perwakilan dari 25 cabang ‘Aisyiyah se-Surabaya. Seharusnya ada utusan dari 31 cabang namun yang 6 cabang kali ini tidak dapat mengutus perwakilannya. Acara ini berlangsung pada hari Sabtu (15/11/2025), di Gedung Milenium lantai 4 SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Ketua PCA Genteng, Maulida Ermawati, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali para anggota ‘Aisyiyah, khususnya dari cabang Genteng, dengan keterampilan yang relevan di era digital. “Kami berharap, melalui pelatihan ini, urusan cabang kami mampu mengelola dan memanfaatkan media secara efektif untuk kepentingan organisasi,” ujarnya.
Dalam pelatihan ini Cabang Genteng mengutus 3 orang yaitu sekretaris cabang yaitu Indira, dan 2 orang dari media Genteng yaitu Lovrita Permana Sari dan Iflachul Ula.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidangnya. Sesi pertama diisi oleh Yayuk Tri Herawati yang membahas tentang Digitalisasi Administrasi. Yayuk menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan data organisasi menggunakan Google Sheet, sehingga memudahkan akses dan penyimpanan data oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah.
“Dengan digitalisasi, data-data organisasi dapat tersimpan dengan rapi dan mudah diakses kapan saja dibutuhkan,” jelas Yayuk.
Sesi kedua menghadirkan Ali Masduki yang memberikan materi tentang Fotografi dan Dasar-dasar Publikasi. Ali menjelaskan bahwa terdapat dua jenis foto yang bernilai, yaitu foto dengan kualitas teknis yang baik dan foto yang merekam peristiwa penting. Ia juga menekankan pentingnya keberanian seorang fotografer dalam berbicara melalui karyanya.
“Foto adalah cerminan dari fotografer. Setiap karya akan dinilai oleh orang lain, dan foto tanpa keterangan bisa dianggap sebagai foto liar,” ungkap Ali. Ia menambahkan bahwa seorang fotografer harus memperhatikan objek, memastikan foto berbicara, serta mengambil foto dari berbagai sudut pandang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Sementara itu, Yuda Panuluh, S.E., dalam sesinya menyampaikan materi tentang Teknik Menulis Berita Organisasi. Yuda mengajak para peserta untuk menulis dengan hati dan menjadikan setiap tulisan sebagai kanvas untuk mengekspresikan ide-ide unik.
“Mengapa ibu-ibu perlu tahu jurnalistik? Karena dengan jurnalistik, kita bisa menyuarakan kebaikan, membangun kepercayaan, dan memberdayakan diri. Hal-hal yang kita tulis bisa menjadi inspirasi bagi orang lain,” kata Yuda. Ia juga menekankan pentingnya menyajikan informasi faktual tentang peristiwa terkini yang penting, bukan sekadar gosip. Bahasa yang digunakan pun harus jelas, sederhana, dan berhati nurani.
Ketua PDA Kota Surabaya, Alifa Hikmawati, S.Th.I, menyampaikan harapannya agar ‘Aisyiyah tidak tertinggal dalam perkembangan zaman. “Kami berharap ‘Aisyiyah dapat terus mengikuti perkembangan zaman, terutama dalam pemanfaatan media sosial, dengan menyebarkan hal-hal yang baik dan positif,” pungkasnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tim media ‘Aisyiyah di tingkat cabang dalam mengelola informasi dan mempublikasikan kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh organisasi, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat. (Indira)
















