Surabaya, Delikjatim.com – Implementasi kurikulum merdeka mendorong guru untuk aktif menginspirasi dan memotivasi siswa dengan beragam pembelajaran bermakna, seperti saat ini 2 Februari 2024 diperingati sebagai Hari Lahan Basah Internasional.
Supaya anak didik lebih mengetahui permasalahan lingkungan, agar tetap terjaga dengan baik kelestariannya dan tidak dikotori dengan bermacam pencemaran baik di sungai, laut dan daratan agar kehidupan kita lebih sehat.
Demikian disampaikan Listianah SEI selaku Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya saat membersamai kegiatan pagelaran wayang cilik berbahan kertas dan kardus bekas, menjadikan sampah lebih berguna sebagai karya siswa bersama orangtuanya.
Ustadz Andi Hariyadi selaku wali kelas 4 C memberi contoh singkat sebagai dalang dengan memperkenalkan beberapa tokoh wayang dan karakternya dilanjut memainkan gunungan wayang mengawali lakon Arjuna Peduli Lingkungan.
“Werkudoro yang gagah begitu gelisah melihat aliran sungai dipenuhi sampah, lingkungan menjadi kotor dan tidak menyehatkan, perjalanan pun dilanjutkan mendapati hutan mulai gundul akibat penebangan liar dan pembakaran lahan pun menjadi kering,” terangnya.
Lanjut ustadz Andi, dulu lahan basah yang subur berubah menjadi tandus, Werkudoro ingin tahu siapa yang melakukan pengerusakan, tetapi tidak ditemukan siapa pelakunya, kemudian bergegas menemui Arjuno dan menyampaikan kondisi lingkungannya.
“Arjuna pun berusaha memberi solusi atas permasalahan ini untuk segera dilakukan perbaikan, sambil minta nasehat pada Semar, Arjuna mengajak warganya dengan penuh kesadaran untuk peduli lingkungan,” tuturnya.
Epidoda pagelaran wayang cilik dilanjut tampilnya dalang cilik, seperti Rama dan Kania secara bergantian berkisah tentang bahaya pengrusakan lingkungan.
Demikian juga Afrizal dan Jinan juga bergantian berkisah tentang bergotong royong untuk menjaga lingkungan.
“Selamat Hari Lahan Basah, mari jaga Iingkungan,” tandas ustadz Andi Hariyadi.
