Sampang, Delikjatim.com – Pj bupati sampang beserta kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan, mengunjungi lokasi pembuat pupuk organik milik Komunitas Asosiasi Petani Tadabbur Alam ( APTA ) di banyuates, Rabu ( 17/04/2024).
Acara di hadiri langsung Pj bupati sampang Rudi Ariyanto, Kadis Pertanian dan ketahanan pangan, BPP Banyuates, Camat Banyuates , DanRamil, kapolsek Banyuates dan komunitas petani tadabbur alam ( APTA).
Dalam sambutannya Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto mengatakan, pupuk organik yang di produksi mandiri oleh kelompok petani APTA merupakan suatu bentuk inovasi dan kreasi positif dari para petani muda kecamatan Banyuates dan menjadi nilai tambah perekonomian.
“Sebelumnya kita bertemu dengan gubernur Jawa Timur ibu khofifah Indarwati membahas tentang pertanian Madura, untuk Madura sendiri tembakau harus di kembangkan, karena tembakau asli banyak peminat pembelinya dan terbaik ke tiga se indonesia, jangan sampai kita impor tembakau dari luar negri apa lagi tembakau kita lebih baik dari mereka ” tutur Pj Bupati”.
Rudi arifiyanto juga menambahkan, pemkab Sampang akan mendukung terkait produksi pupuk organik yang di produksi APTA, kita juga akan melakukan uji coba terhadap tanaman tembakau dan ini merupakan langkah baik dimana para petani bisa mengurangi beban biaya dalam penggunaan pupuk.
Di sela acara perwakilan APTA H. Solihin menambahkan, kami berkaloborasi dengan BPP Banyuates dengan tujuan menekan biaya penggunaan pupuk dan ditujukan untuk membantu petani memperbaiki kesuburan lahan dan mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik atau pupuk kimia.
Lanjut, Produk kami sendiri ada beberapa jenis dan sudah di lakukan uji coba ke beberapa tanaman dan Alhamdulillah hasilnya memuaskan, jenis pupuk sendiri ada Pupuk granul dikala pupuk sulit,
Ferinsa ( fermentasi urine sapi), Opis ( obat pisang ) dan pupuk organik cair.
Di akhir acara Fajar Sidiq Camat Banyuates menambahkan , kami selaku Forkopincam Banyuates meminta kepada pemkab Sampang untuk terus membantu kemajuan pertanian khususnya di Kecamatan Banyuates dan memberi solusi terkait pangsa pasar yang jelas, karena dengan jika ada pembeli petani akan terus semangat bertani, sebelumnya ada keluhan dari para petani semangka yang tidak mau tanam kembali di karenakan pangsa pasa kurang jelas, Untuk itu kita berharap pemkab sampang bisa membantu masalah tersebut ” tutup Fajar.
