Sidoarjo, Delikjatim.com – BPBD Jawa Timur, bekerja sama dengan SIAP SIAGA, FPRB Jawa Timur, dan SRPB Jawa Timur, menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kapasitas ULD PB Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam berinteraksi dengan penyandang disabilitas dalam konteks penanggulangan bencana.
Acara ini diadakan di Ruang Siaga BPBD Jawa Timur dan berlangsung selama dua hari, terhitung sejak hari ini (30-31/7/2024) dari pukul 08.00 hingga 16.45 WIB. yang diikuti BPBD Jawa Timur, ULD PB Jawa Timur, FPRB Jawa Timur, dan SRPB Jawa Timur.
Hari pertama kegiatan dibuka oleh Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jawa Timur, Dadang Iqwandy. Dalam sambutannya, Dadang menekankan pentingnya melibatkan penyandang disabilitas dalam setiap fase kegiatan penanggulangan bencana, mulai dari pra bencana, tanggap darurat, hingga pasca bencana.
Terpisah, Sekretaris Jenderal FPRB Jawa Timur, Catur Sudarmanto, memberikan tanggapan positif dan mendukungnya. Ia sampaikan bahwa kegiatan semacam ini perlu dimasifkan. Menurutnya, penguatan kapasitas tersebut tidak hanya berhenti di level provinsi tetapi juga harus dirasakan di tingkat kabupaten dan kota.
“Sehingga komunitas termarjinalkan juga tersentuh upaya penguatan dan peningkatan kapasitas tersebut,” ucapnya, saat dihubungi media Delikjatim.com (30/7).
Catur Sudarmanto menyebut, dalam kegiatas itu pihaknya mengirim dua orang utusannya. “FPRB Jawa Timur diwakili oleh Ki Rebo (Bidang Advokasi) dan Djoe (Bidang Kemitraan)” imbuhnya.
Saat hari pertama materi yang disampaikan meliputi Pengantar Perspektif Disabilitas, oleh Fasilitator DPIT HWDI Jawa Timur. Kemudian berlanjut pada praktek berinteraksi dengan Disabilitas dan dipandu oleh Fasilitator DPIT HWDI Jawa Timur, sesi terakhir yaitu diskusi Kelompok Terarah (FGD).
Sementara pada hari kedua (31/7) dilanjutkan dengan pengenalan jenis KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kebencanaan seperti Mosipena, Tenpina, dan Simulator Gempa oleh BPBD Jawa Timur, yang diikuti oleh peserta disabilitas.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam berinteraksi dengan penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat terlibat aktif dalam berbagai kegiatan penanggulangan bencana.