Pasuruan, Delikjatim.com – Forum PRB Jawa Timur mengadakan kegiatan bimtek siaga darurat Karhutlah lingkar AWAN (Arjuno, Welirang, Anjasmoro), dan pembentukan Forum tematik Karhutlah, di SETC Sampoerna Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (03/8/) hingga Minggu (04/8/2024).
Dalam kegiatan ini PT POMI Energy Paiton berkesempatan memberikan materi Safety Briefing, sebagai bagian dari Bimbingan Teknis (Bimtek) Penanggulangan Kebakaran. Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan kapasitas relawan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Dalam penyampaian materinya, Sahirruddin menekankan, pentingnya Bimtek ini sebagai sarana efektif untuk menularkan ilmu yang telah dipelajari, kepada tim-tim relawan lainnya. “Ilmu yang kami pelajari bisa bermanfaat dan bisa ditularkan ke tim-tim relawan lainnya, sehingga sangat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. “Kami sebagai tim dari emergency response juga mendapatkan manfaat sebagai bentuk kepedulian perusahaan kami terhadap lingkungan dan sekitarnya,” ucapnya.
Menurut Sahirruddin, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mencapai target pengurangan risiko kebakaran hutan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat tepat karena diberikan langsung kepada pelaku di lapangan. Tim relawan yang setiap saat bisa terjun ke lapangan akan sangat terbantu dengan adanya Bimtek ini,” jelasnya Sahir (sapaannya).
Kegiatan ini juga sejalan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) PT POMI. “Yang paling berhubungan dengan kami adalah CSR kami. Selain itu, perusahaan kami juga mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitarnya,” ujar Sahirruddin (03/8/2024) malam.
Sahirruddin juga menekankan pentingnya memperhatikan keselamatan bagi para relawan sebelum melakukan pemadaman atau respon kebakaran hutan. “Seorang relawan harus memahami standar penyelamatan sebelum melakukan respon atau pemadaman di area-area yang mereka tangani,” katanya.
Saat melakukan aksi, lanjutnya, prioritas utama yang harus dilakukan oleh relawan adalah menyelamatkan diri sendiri. “Prioritas dalam merespon ada tiga: keselamatan diri, melakukan penanganan atau pemadaman, dan menyelamatkan harta benda,” terang Sahirruddin.
Sebelum melakukan penanganan, relawan juga harus memahami SOP penyelamatan dan mempersiapkan Alat Pelindung Diri (APD). “Keselamatan diri pribadi adalah yang utama. Keselamatan ini dimulai dari mempersiapkan diri, mendapatkan informasi dari lokasi, dan menilai kemampuan diri,” tambahnya.
Langkah penanganan yang sesuai dengan SOP ini berlaku secara umum dan tidak hanya di lingkungan PT POMI. Dan SOP dibangun atas dasar keselamatan sehingga tindakan yang dilakukan selamat dan tepat serta meminimalkan risiko yang ada.
Sebagai bagian dari Pentahelix, PT POMI berharap melalui kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk FPRB Jatim, dapat berkontribusi dalam pengurangan risiko bencana di Indonesia. “Kami ingin terus maju dalam giat kebencanaan, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan meminimalkan risiko atau kerugian di negeri yang dikelilingi oleh bencana ini,” tutup Sahirruddin.
Acara Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para relawan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan, serta memperkuat kerjasama antara PT POMI dan berbagai pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia.