20230111_185931
20230111_185931
Shadow

Syaifullah Kupas Peran Penting KH Mas Mansur dalam Kemerdekaan Indonesia

120x600
banner 468x60

Surabaya, delikjatim.com – Yayasan KH Mas Mansur bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Surabaya menggelar bedah buku KH Mas Mansur Sapu Kawat Jawa Timur di aula lantai 2 Masjid Taqwa Jalan Kalimas Udik 1C – 1 Surabaya, Ahad (27/10/24).

Hadir sebagai narasumber yakni, BPH Universitas Muhammadiyah Bengkulu (PP Muhammadiyah) Dr H Syaifullah MAg dan Dosen Prodi Pendidikan Sejarah Unesa Dr Wisnu MHum.

Bedah buku tersebut dihadiri anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dr Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah, Wakil Ketua PDM Surabaya Drs Rofiq Munawi, Ketua PDA Surabaya Hj Alifah Hikmawati beserta jajaran, PCM, PCA, PRM, PRA, Ortom se-kota Surabaya, serta para undangan lainnya.

Lebih istimewanya lagi, hadir pula Keita peneliti KH Mas Mansur asal Jepang.

Ketua Yayasan KH Mas Mansur H Agus Rusidy menyatakan bahwasanya dilaksanakannya kegiatan bedah buku bertujuan untuk memberikan energi positif bagaimana cara pola berfikir dari KH Mas Mansur pada saat itu.

“Kami masih terus menggali apa rahasia dari pola pikir KH Mas Mansur, untuk itulah kami bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Surabaya,” tuturnya.

Dengan dilaksanakannya bedah buku tersebut Agus Rusidy berharap bisa merubah pola pikir untuk lebih dapat mengembangkan lagi Yayasan KH Mas Mansur melalui dakwah pendidikan yakni lembaga pendidikan Mufidah.

“Sejak dilaksanakannya pembangunan masjid dan lembaga pendidikan selama 1,5 tahun, kami telah menerima 260 siswa dan kebanyakan dari golongan menengah ke bawah,” ungkapnya.

“Alhamdulillah, mereka sekarang ini, sudah menerima fasilitas sekolah selayaknya SD Islam dan kami berharap dari fasilitas tersebut bisa membentuk karakter pendidikan agama lebih maju lagi, mereka menjadi anak-anak yang tahfidz Qur’an,” imbuhnya.

Sementara itu, penulis buku KH Mas Mansur Sapu Kawat Jawa Timur Dr H Syaifullah MAg sangat bangga dan mengapresiasi diundang ke Surabaya untuk membedah buku KH Mas Mansur pendiri Muhammadiyah Jawa Timur.

“Isinya tentu membicarakan atau mengisahkan perjalanan perjuangan, dan pengabdian KH Mas Mansur dalam konteks menjelang dan Indonesia merdeka,” tuturnya.

Lebih lanjut Syaifullah menambahkan bahwasanya KH Mas Mansur merupakan tokoh sentral baik di zaman Belanda, Jepang, sampai kemerdekaan Indonesia.

“Menariknya mengulas KH Mas Mansur karena beliau merupakan Pahlawan Nasional, pulang dari Timur Tengah selama 7 tahun, kemudian bergabung dengan Sarekat Islam (SI) yang diketuai HOS Cokroaminoto dan Muhammadiyah KH Achmad Dahlan,” ujarnya.

Dimana, sambungnya, itu semua merupakan dua kekuatan besar umat Islam yang dipakai sebagai instrumen perjuangan bersama tokoh-tokoh lainnya untuk memerdekakan bangsa Indonesia.

“Sekali lagi, menariknya, beliau berjuang di dua panggung politik gerakan struktural tapi juga kultural, yakni gerakan Muhammadiyah yang pada waktu itu sangat diperhitungkan oleh kalangan penjajah,” tandasnya.

banner 336x280
Penulis: YudaEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Artikel terproteksi !!