Surabaya, Delikjatim.com – Untuk terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan, MI Muhammadiyah 27 Surabaya (MIMDATU) mengadakan pelatihan bertajuk “Growth Mindset for Acceleration Our School”, Jum’at 03 Januari 2024.
Kegiatan ini diisi oleh narasumber berpengalaman, Isa Iskandar, S.Si, M.Pd.I, yang berlangsung di aula sekolah dengan dihadiri seluruh guru dan karyawan.
Pelatihan ini bertujuan membangun pola pikir bertumbuh (growth mindset) dalam lingkungan kerja, sebagai langkah strategis untuk mempercepat kemajuan sekolah.
Dalam sesi pembukaan, Isa Iskandar menekankan pentingnya keberanian keluar dari zona nyaman.“Guru-guru MIMDATU harus memiliki growth mindset—pola pikir yang selalu bertumbuh, siap memperbaiki diri, mengembangkan potensi, dan berani menghadapi tantangan.
“Dengan growth mindset, kita dapat terus belajar, berinovasi, dan memberikan yang terbaik untuk mencetak generasi unggul di masa depan.” Ujarnya penuh semangat.
Sesi pelatihan meliputi paparan materi, diskusi interaktif, hingga praktik simulasi.
Peserta diajak memahami perbedaan pola pikir tetap (fixed mindset) dan pola pikir bertumbuh, serta cara mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.
Adapun Salah satu sesi menarik adalah simulasi pemecahan masalah yang menuntut kolaborasi dan kreativitas peserta.
Kepala MIMDATU, Ustadz Ismul Muchis, M.Pd.I, menyampaikan bahwa pelatihan ini sejalan dengan visi sekolah untuk mencetak generasi unggul yang berakhlak mulia.
“Dengan adanya pelatihan Growth Mindset ini, saya berharap seluruh guru dan karyawan MIMDATU dapat terus mengembangkan pola pikir yang positif dan progresif. Kita harus siap untuk berubah, berinovasi, dan menghadapi tantangan zaman dengan semangat belajar tanpa henti. Pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga untuk memperkuat langkah kita bersama dalam menjadikan MIMDATU sebagai madrasah yang unggul, inovatif, dan inspiratif.” Ujar Ismul Muchis.
Di akhir acara, Isa Iskandar memberikan motivasi kepada peserta “Dalam dunia pendidikan, kita tidak hanya dituntut untuk mengajar, tetapi juga untuk terus belajar dan bertahan menghadapi perubahan. Survive learning adalah kunci untuk tetap relevan, beradaptasi dengan tantangan, dan tumbuh menjadi pendidik yang inspiratif. Dengan semangat belajar yang tak pernah padam, kita akan mampu membawa siswa dan madrasah menuju masa depan yang lebih baik.”tandasnya.
Pelatihan ditutup dengan sesi refleksi dan penyusunan rencana aksi oleh para peserta. Serta membuat Bank ide dan skill / keahlian dan kemampuan yang dimiliki dalam kertas kosong yang mana nantinya akan dikelompokkan oleh kepala madrasah untuk menyongsong trobosan baru untuk Madrasah.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kualitas layanan pendidikan di MIMDATU. Vivi Puspita
