Surabaya, Delikjatim.com – Duta Robotika Mudipat (Tim Scientist Boy) Sekolah Teladan Nasional SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (SD Mudipat) meraih silver medal pada lomba Inovasi Internasional tingkat umum (pelajar, mahasiswa, dan perusahaan) di Bangkok, Jumat-Selasa (2-6/2/2024).
Kepada awak media Delikjatim.com, Senin (12/2/2024), Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Edy Susanto MPd sangat bangga dan mengapresiasi terhadap Duta Robotika Mudipat (Tim Scientist Boy) yang mampu meraih silver medal pada lomba Inovasi Internasional tingkat umum di Bangkok.
“Alhamdulillah, duta robotika Mudipat mampu menemukan alat berupa sepatu pintar yang berfungsi untuk mendeteksi orang tua jatuh serta tracking lokasi orang tua”, terangnya.
Untuk tantangannya, Edy Susanto menjelaskan, lawannya tidak sebanding atau tidak sebaya, dan juga levelnya tingkat Internasional yang diikuti 3000 peserta dari 30 negara seperti Thailand, Indonesia, Korea, China, Taiwan, Macao, Hong Kong, Malaysia, Laos, Vietnam, Pakistan, Kroasia, Polandia, Saudi Arabia, Rusia, Romania, Iran, Singapore, India, UK, Mesir, Jepang, Filipina, Kanada, dan Sudan.
“Kendala anak-anak lebih dikomunikasinya, karena harus menggunakan bahasa Inggris, dimana tim Scientist Boy yang terdiri dari lima siswa jenjang kelas empat bersaing dengan karyawan Pertamina sama-sama dari Indonesia, dan berhasil meraih medali perak”, tuturnya.
Sementara itu, penanggung jawab ekstra Robotika Mudipat Endik Setyawan SSi menyatakan bahwasanya awalnya anak-anak melihat salah satu keluarga yakni kakeknya terjatuh dijalan namun tidak diketahui keluarganya.
“Karena posisinya tidak ada yang tahu, maka pertolongan pertama agak sedikit terhambat dimana dari tetangga yang mengetahui dan menyampaikannya”, terangnya.
Oleh sebab itu, lanjut Endik Setyawan akhirnya terinspirasilah anak-anak membuat alat berupa inovasi sepatu yang dipakai orang tua, jika posisi jatuh bisa diketahui pihak keluarga secara langsung.
“Untuk kesulitannya, ada beberapa komponen peralatan yang harus impor dari luar negeri, sehingga harus menunggu sampai perangkatnya datang,” ujarnya.
“Inovasi tersebut masih harus dikembangkan, yakni supaya jangkauannya bisa lebih jauh dan notifikasi yang keluar dari handphone tidak hanya angka saja namun bisa muncul sebuah map atau peta, sehingga betul-betul bisa ditemukan dimana lokasinya lebih akurat,” tandasnya.