Surabaya, delikjatim.com – Masih dalam suasana HUT ke-79 Kemerdekaan RI, SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Pucang Surabaya menggelar jalan sehat dan pemecahan rekor Museum Rekor Republik Indonesia berupa pengumpulan Sedekah Botol Plastik (Sebotik) sebanyak 79 ribu.
Kepala SD Mudipat Surabaya Ustadz Eddy Susanto SPd MPd merasa sangat bersyukur SD Mudipat ini sebagai Sekolah Sirkular, yakni menanamkan nilai – nilai kecintaan pada lingkungan dan kebersihan, sedangkan terkait dengan pengelolaan sampah ada rething, reuse, reduce, reduce, recycle, refuse dan repair.
“Dan diantara Program ini adalah Sebotik, Alhamdulillah dengan dukungan orang tua siswa, siswa, dan seluruh pengajar dan staf karyawan hingga bisa mengumpulkan Sebotik setiap harinya hingga muncul ide memecahkan rekor MURI mengumpulkan Sebotik sebanyak 79.000 botol plastik bekas yang hasil dikumpulkan para siswa,” ujarnya.
”Setelah botol – botol plastik itu terkumpul selanjutnya dijual, dan uang hasil penjualan akan dibelikan Sembako. Nah, Sembako itulah yang disedekahkan pada warga masyarakat kurang mampu yang ada di sekitar SD Mudipat Pucang Surabaya,” imbuh Ustadz Eddy, sapaan akrabnya.
Ustadz Eddy menjelaskan 79.000 Sebotik ini dikumpulkan selama sekitar satu bulan. Dan mengapa jumlah sebanyak 79.000, karena ini bertepatan dengan moment peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 79, sehingga lebih mudah diingat. Tapi sebenarnya melebihi dari target karena berdasarkan perhitungan terkumpul sebanyak 90.000 ribu.
”Sebenarnya pengumpulan botol plastik ini ada nilai – nilai yang ditanamkan yaitu pengumpulan botol plastik itu diharapkan anak – anak jangan beli minuman dalam botol plastik karena tujuannya untuk mengurangi botol plastik. Tetapi pesan yang terkandung di dalamnya bukan agar anak – anak membeli minuman dalam botol plastik, tetapi siswa diminta membawa tumbler agar bisa mengurangi penggunaan botol plastik,” tegasnya.
Sementara itu, Awan Rahargo, Direktur Marketing Lembaga Pencatat Rekor Musium Republik Indonesia (MURI) menjelaskan, hari ini MURI memberikan apresiasi pencapaian karya dan karsa superlatif yaitu penyelenggaraan Program Sebotik (Sedekah Botol Plastik) yang diprakarsai SD Mudipat bekerjasama dengan Ikatan Wali Murid (Ikwam).
Program Sebotik ini bertujuan meminimalisir penggunaan sampah plastik, serta mendorong masyarakat untuk mengumpulkan sampah botol plastik yang nanti akan didaur ulang.
”Terhimpun sebanyak 79 ribu yang berhasil dikumpulkan orang tua, guru dan para siswa dalam Program Sebotik. Dan telah dicatat sebagai rekor baru dengan kreteria superlatif yaitu sebagai yang terbanyak dengan penyelenggaraan kegiatan Sebotik terbanyak oleh guru, siswa dan orang tua siswa. Dan ini merupakan komitmen SD Mudipat Surabaya untuk memperkenalkan sejak dini kepada siswa pada lingkungan sekitar. Rekor MURI Sebotik tercatat sebagai rekor 11.841,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, yang turut hadir dalam pemberian penghargaan MURI sangat bangga dan mengapresiasi SD Mudipat yang telah membiasakan praktik baik kepada para siswa, hal ini merupakan bagian dari P-5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), sehingga siswa kreatif dan bernalar kritis, contohnya Sebotik ini kan diterapkan mulai dasar, selanjutnya botol itu akan diapakan, dan ada bank sampah ditindaklanjuti kemana, serta untuk Sebotik itu belajar mulai dasar tentang pembiasaan baik, cara pengumpulan, cara prosesnya, cara mengelolanya bagaimana.
”Saya apresiasi SD Mudipat dapat penghargaan dari MURI ini Top. Sebab telah mengimplementasikan Kurukulum Merdeka bentuk kegiatan P5,” jelas Pak Yusuf sapaan akrabnya.
Pak Yusuf menegaskan, Program Dinas Pendidikan bisa tidak sama tetapi targetnya harus sama. Jadi target pembiasaan positif para siswa disesuaikan di sekolah masing – masing dengan target yang tidak sama juga. Sebab support orang tua itu menjadi wajib, sebab kalau tidak maka anak anak tidak bisa melakukan sendiri.
“Contoh Sebotik ini kalau orang tua support sejak dari rumah sudah ada pembiasaan positif. Maka akan sinkron antara pembiasaan positif di rumah dan di sekolah, sehingga bisa menjadi percontohan untuk sekolah – sekolah lain,” tuturnya.
Selain jalan sehat, pada event peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 79, Sabtu (24/8) juga dilaunching Cambridge School Center, Mudipat Water, Sekolah Digital, Learning Management System (LMS).
Sedangkan pemecahan rekor MURI oleh SD Mudipat kemarin merupakan yang ke empat. Sebelumnya pada Mei 2006, Mentic Band memecahkan rekor sebagai Grup Band dengan pemain berusia Termuda yakni rata – rata berusia 6 hingga 7 tahun.
Pada Agustus 2006 telah memecahkan rekor penyelenggara Tarik Tambang dengan peserta terbanyak dengan menggunakan tali terpanjang.
Dan Februari 2007, siswa Ernaldi Ananda Putra memecahkan rekor pemanah balon dan banner termuda (11 tahun) dari jarak 30 meter pada ketinggian 15 meter.