Malang, delikjatim – LPA Jawa Timur di dukung Unicef menyelenggarakan kegiatan kampanye kesehatan dan perlindungan anak digelar di beberapa pondok pesantren yang ada di kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Minggu (25/8/24).
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan penyakit seperti pneumonia dan diare, serta untuk mencegah kekerasan dan perkawinan anak di kalangan pondok pesantren yang menjadi salah satu lokus program BERANI II (Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia).
Kehadiran Tim LPA Jatim di sambut baik pihak pondok pesantren putri Bahrul Ulum dan An Nur Al Huda.
“Kami sangat senang dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini, ilmu baru bagi santriwati dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata bu Nyai.
Kegiatan berlangsung dengan penuh semangat dan meriah ini dipandu oleh Nur Khosiah dan Budiyati dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim.
Kedua narasumber tidak hanya menyampaikan materi dengan cara yang menarik, tetapi juga melibatkan para santriwati melalui berbagai ice breaking yang menghibur contohnya bermain ular tangga seputar masalah Perkawinan Anak.
Dengan metode penyampaian yang interaktif dan menyenangkan, para santri yang berjumlah hampir 200 anak ini terlihat antusias mengikuti setiap sesi.
Para peserta merasa sangat bahagia dan menunjukkan respon positif terhadap materi yang disampaikan, khususnya terkait dengan larangan perkawinan anak.
Banyak dari mereka yang baru memahami secara mendalam mengenai dampak-dampak negatif dari perkawinan di usia anak, baik dari segi kesehatan fisik, sosial, ekonomi maupun mental.
Pemahaman ini diharapkan dapat menjadi bekal penting bagi para santri dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan berperan aktif dalam mencegah praktik perkawinan anak di komunitas mereka.
Kegiatan kampanye ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi anak-anak, serta membekali mereka dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjaga diri dan masa depan.
Semoga dengan adanya kampanye seperti ini, semakin banyak anak yang terlindungi dari praktik-praktik yang merugikan dan dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berdaya. (Reza)