Surabaya, delikjatim.com – Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan kota Surabaya menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-5 bertajuk “Meneguhkan Jati Diri, Menerbitkan Kader Berkemajuan” di auditorium AR Fachruddin SD Muhammadiyah 11 Surabaya, Sabtu (21/9/24)
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Drs Rofiq Munawi, Ketua Kwartir Wilayah (Kwarwil) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Jawa Timur Ramanda Fathurrahim Syuhadi beserta jajaran dan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathan kota Surabaya Ramanda Dikky Syadqomullah.
Hadir pula Kwarcab HW se-kota Surabaya dan Ketua Qobila SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK Muhammadiyah se-kota Surabaya.
Dalam sambutannya, Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jawa Timur Ramanda Fathurrahim Syuhadi menyatakan bahwasanya, menjadi aktivis itu merupakan panggilan, seperti halnya di Hizbul Wathan yang didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
“Ada tiga ortom yang harus melekat di perguruan Muhammadiyah mulai dari tingkat athfal sampai perguruan tinggi yakni Hizbul Wathan, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dan IPM ditingkat sekolah atau IMM ditingkat perguruan tinggi,” terangnya.
Lebih lanjut Ramanda Fathurrahim Syuhadi menjelaskan Hizbul Wathan termasuk ortom tertua setelah Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah, namun karena perkembangan sejarah, pada tahun 1961 HW ditiadakan, melebur menjadi salah satu gerakan kepanduan bersifat Nasional.
“Nah, setelah lama ditidurkan, sekitar tahun 1999, Hizbul Wathan dibangkitkan lagi oleh Amin Rais,” tuturnya.
Sedangkan di Jawa Timur, Ramanda Fathurrahim Syuhadi melanjutkan, Hizbul Wathan mulai bangkit sekitar tahun 2000.
“Surabaya termasuk Hizbul Wathan yang tua di Indonesia, sampai ada jalan yang dinamakan Penghela dan Pengenal, itu merupakan bukti sejarah bahwa HW tertua di Jatim,” jelas Ramanda Syuhadi.
Masih dengan Ramanda Fathurrahim Syuhadi, Musyda merupakan momentum yang sangat berharga. Empat hal yang penting dalam Musyda yang harus dilakukan yakni laporan pertangungjawaban, pemilihan pimpinan Kwarda 2023-2028, program-program kerja, dan hal-hal yang penting dalam Kwarda HW Surabaya.
“Saya berharap, HW Paud Tunas Athfal berkembang di Surabaya, Qobila yang belum bangkit segera dibicarakan. Semoga ke depan ada energi yang lebih besar,” tandasnya.