Surabaya, delikjatim.com – Guna memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya (Spemma) menggelar dua kegiatan yakni Competition of Smart Muslim Generation (Cosmig 2024) dan Peduli Penjaga Masjid dengan mendistribusikan dana raseda kepada marbot masjid di sekitar lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel di Masjid Shalahuddin Spemma Surabaya, Selasa (6/2/2024).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 687 siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya dari kelas VII hingga IX.
Kaur Ismuba SMP Muhammadiyah 5 Surabaya Syafi’ur Rahman ST menjelaskan, dalam rangka memperingati Maulid Nabi, ada dua kegiatan yang digelar yakni pembagian hadiah pemenang lomba cosmig diantaranya lomba tahfidz, tartil, adzan, solo vokal, poster islami, story telling, sirah sahabat, dan cerdas cermat.
“Dilanjutkan kegiatan pendistribusian dana raseda, setiap hari Rabu sedekah dua ribu atau raseda bertepatan momentum Maulid Nabi kita bagikan ke para penjaga masjid atau marbot yang ada di sekitar lingkungan PCM Ngagel Surabaya,” terangnya.
“Ada sekitar sembilan masjid dan mushalla yang diberikan santunan, jadi satu masjid kita jatah dua marbot,” imbuhnya.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan PHBI, lanjut Syafi’ur Rahman, yakni dalam rangka syiar Islam kepada para siswa sebagai momentum peringatan Maulid Nabi, sekaligus membangun rasa cintanya kepada Islam.
“Selain itu, juga membangun jiwa kompetisi antar kelas dimana masing-masing kelas wajib mengirimkan delegasi mengikuti lomba cosmig 2024 di tahun kedua ini bertepatan dengan peringatan maulid nabi,” ujarnya.
“Sedangkan untuk santunan kepada para penjaga masjid, hal ini dalam rangka apresiasi, karena tidak semua orang mau dan mampu meramut masjid menyambut para tamu Allah untuk beribadah, dan kita serahkan didepan anak-anak sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah bahwasanya apa yang mereka amankah telah kami salurkan,” tambahnya.
Lanjut Syafi’ur Rahman, kegiatan tersebut juga untuk memberikan inspirasi kepada para siswa bahwasanya para penjaga masjid juga orang-orang yang berarti sehingga harus menempatkan mereka sebagai orang mulia yang harus diperhatikan.
“Rata-rata setiap 3-4 bulan sekali secara bergantian raseda kita salurkan, sebelumnya untuk veteran, ojol, juga cetak Al-Qur’an disumbangkan ke masjid-masjid wilayah PCM Ngagel, tiap masjid 50 mushaf, nah kali ini berbagi kebahagiaan kepada para marbot atau penjaga masjid,” tuturnya.
Masih dengan Syafi’ur Rahman, per bulannya, rata-rata hasil dari raseda bisa terkumpul sekitar 3-4 juta yang merupakan salah satu program sekolah yang dilaksanakan oleh anak-anak remas, dari penggalangan, menyerahkan, termasuk lomba cosmig, mulai perencanaan, publikasi, pendaftaran, pengelolaan lomba di lapangan semua di tangani para remas berjumlah sekitar 46 personil.
“Jadi, dalam rangka kaderisasi, maka kami banyak mempercayakan anak-anak untuk mengelola kegiatan, kami dari pihak guru tahun ini hanya sedikit ikut berperan, hanya menjadi juri dan memesankan piala dalam rangka mengedukasi para siswa,” ungkapnya.
Setiap hari Jumat, sambung Syafi’ur Rahman, pihak Spemma mengirimkan siswa laki-laki kelas VII secara bergantian melaksanakan sholat Jumat di Masjid An-Nur untuk turut serta memakmurkan masjid dan melatih anak-anak turun kelapangan melihat kondisi masjid-masjid terdekat di lingkungan sekolah.
“Kami berharap dengan kegiatan tersebut, dapat meningkatkan rasa cinta kepada nabi, mengingatkan kapasitas diri di kehidupan nyata, dan senantiasa mempunyai kepekaan sosial kepada warga sekitar yang membutuhkan,” tegasnya.
Sementara itu, takmir masjid An-Nur sekaligus Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Manyar Mat Solihin sangat bangga dan mengapresiasi kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh pihak SMP Muhammadiyah 5 Surabaya.
“Kegiatan tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melatih serta memotivasi anak-anak peduli dan juga beramal untuk bekal kehidupan diakhirat,” ungkapnya.
Lanjut Mat Solihin, selain dilatih kepedulian, para siswa juga dikenalkan secara organisasi mengenal Muhammadiyah di ranting Manyar.
“Setiap Jumat para siswa juga dilatih praktek adzan maupun Jumat berkah, serta menjadi dai cilik sebagai ajang keberanian, mengamalkan serta praktek ibadah menjadi pribadi yang bisa dibanggakan,” tandasnya.