20230111_185931
20230111_185931
Shadow
Berita  

Bimtek Dukungan Psikologi Awal dan Manajemen Kasus bagi Lembaga Penyedia Layanan Perlindungan Anak dan Perempuandi Jawa Timur

120x600
banner 468x60

Surabaya, delikjatim – Untuk mendukung pencegahan dan penanganan perkawinan anak di Jawa Timur, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur bekerjasama dengan UNICEF dan didukung oleh Pemerintah Kanada melalui program BERANI II, menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) “Dukungan Psikologi Awal (DPA) dan Manajemen Kasus bagi Lembaga Penyedia Layanan Perlindungan Anak dan Perempuan.” pada 7 hingga 9 Januari 2025, bertempat di Hotel Arcadia Heritage Rajawali, Surabaya.

Bintek DPA diselenggarakan sebagai respon terhadap tingginya angka perkawinan anak di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember, yang meskipun menunjukkan tren penurunan, namun perlu mendapatkan perhatian.

Dengan fokus pada peningkatan kapasitas penyedia layanan perlindungan perempuan dan anak, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat dukungan psikologis awal dalam penanganan kasus perkawinan anak dan kekhawatiran tentang dampak psikologis pada korban yang merupakan bagian dari upaya strategis program BERANI II dalam mencegah dan menangani perkawinan anak serta memperkuat manajemen kasus di tingkat lokal.

Selain itu, mengidentifikasi jejaring dukungan psikososial dan memperkuat peran petugas layanan sebagai garda terdepan dalam penanganan kasus anak dan perempuan.

Peserta Bimtek DPA berjumlah 31 orang dari perwakilan Penyedia Layanan Perlindungan Anak dan Perempuan Kabupaten Malang dan Jember, termasuk tenaga kesehatan, penyuluh agama, penyuluh KB serta petugas desa.

Dengan penuh antusias, peserta diperkenalkan pada prinsip dasar DPA, piramida DKMP (Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial), dan keterampilan psiko edukasi.

Selain itu, keterampilan dukungan psikososial juga diajarkan kepada peserta, termasuk metode Look, Listen, dan Link, serta penanganan korban berbasis manajemen kasus.

Peserta juga diminta untuk memahami kode etik penanganan korban dan melakukan pemetaan aset lingkungan sekitar untuk mendukung kelangsungan layanan.

Para peserta semakin antusias saat menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) masing-masing wilayah, Kabupaten Jember dan Malang sebagai panduan aksi pasca Bimtek.

Post-test juga dilakukan guna mengevaluasi dan mengetahui sejauh mana pemahaman peserta selama tiga hari mengikuti BIMTEK DPA.

Melalui Bimtek DPA, peserta didorong untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan dukungan psikologis awal, mampu mengelola dan menangani kasus dengan pendekatan manajemen kasus, serta memiliki strategi yang jelas untuk meningkatkan kualitas layanan dan dukungan bagi anak.

Diharapkan penanganan kasus perkawinan anak semakin optimal, korban mendapatkan penanganan saat situasi krisis, dukungan rujukan sehingga angka perkawinan anak dapat terus ditekan di wilayah Jawa Timur utamanya di Jember dan Malang.

Menurut koordinator program BERANI II Budiyati MPd, peran dan fungsi petugas penyedia layanan sebagai garda terdepan menjadi penerima aduan kasus, curhat, konsultasi, menjaga kerahasiaan dan melakukan rujukan untuk pemenuhan kebutuhan korban, maka kapasitas penyedia layanan terus harus di asah.

“DPA dan MK ketrampilan wajib yang harus dimiliki oleh tenaga penyedia layanan anak dan perempuan, untuk mengurangi risiko memburuknya kondisi emosional dan penanganan spesifik pada korban,” tandasnya. (Reza)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Artikel terproteksi !!