Jakarta, Delikjatim.com – 20 November 2024 Maraknya aksi premanisme di DKI Jakarta dengan modus pengatur jalan raya menjadi sorotan publik. Preman-preman ini sering terlihat di titik-titik rawan kemacetan atau di sekitar proyek infrastruktur, berpura-pura mengatur arus lalu lintas untuk mendapatkan imbalan uang dari pengendara.
Menurut laporan warga, kehadiran mereka sering kali bukan untuk membantu, melainkan memanfaatkan situasi untuk meminta uang secara paksa, Dan memang di DKI Jakarta ini sudah terbiasa dan mungkin sudah menjadi tontonan sehari hari, kemudian Salah seorang sopir truk trailer yang tidak mau di publikasikan mengaku terpaksa memberikan uang karena takut akan ancaman.
“Mereka berdiri di tengah jalan mas, pura-pura bantu, tapi ujung-ujungnya maksa minta uang. Kalau nggak dikasih, suka marah-marah atau bahkan ketok-ketok kendaraan,” ujarnya saat diwawancarai Rabu ( 20/11/2024 ).
Dan juga para sopir trailer mengeluh kan kepada awak media, kenapa tidak ada petugas dari kepolisian yang mengatur kemacetan tersebut, lebih khusus nya dari kesatuan lalu lintas Polda metro jaya sebagai pemangku wilayah serta dari pihak Polres Metro Jakarta Utara. Agar tidak ada preman yang berkedok mengatur lalu lintas.
Sejurus kemudian awak media ini mengklarifikasikan kejadian tersebut kepada Wakapolres Polres Metro Jakarta Utara AKBP Wahyudi dan juga Dirlantas Polda metro jaya Kombes pol Latif Usman. Rabu ( 20/11/2024 ). Melalui sambungan pesan dan telepon WhatsApp, Namun sampai berita ini di tayangkan belum ada jawaban dan terkesan di duga ada pembiaran.
Di sisi lain tindakan premanisme semacam ini tidak hanya merugikan pengendara, tetapi juga membahayakan keselamatan lalu lintas. Operasi penertiban terhadap preman bermodus pengatur jalan ini seharusnya dilakukan secara berkala.
Sementara itu, masyarakat diminta untuk segera melaporkan ke pihak berwajib jika menemukan praktik serupa. Dengan sinergi antara aparat dan warga, diharapkan aksi premanisme ini dapat diminimalisir dan Jakarta menjadi lebih tertib.