Pasuruan, Delikjatim.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pasuruan pada Rabu, 22 Januari 2025, menyebabkan meluapnya sungai di kawasan Beji dan Gempol. Luapan air merendam pemukiman warga di beberapa desa, dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 120 sentimeter.
Di Desa Kedungboto, Kecamatan Beji, sebanyak 612 kepala keluarga terdampak dengan genangan air setinggi 50 sentimeter. Di Desa Kedungringin, ketinggian air bervariasi antara 60 hingga 120 sentimeter, merendam rumah-rumah milik 235 kepala keluarga. Sementara itu, di Desa Tanjung, Kecamatan Gempol, genangan air yang mencapai 80 sentimeter berdampak pada 111 kepala keluarga.
Hujan deras yang disertai angin kencang mulai turun pada pukul 13.00 WIB, meningkatkan debit air di sungai hingga meluap ke permukiman. Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu, termasuk kegiatan sekolah yang terpaksa diliburkan sementara.
Koordinator Tagana Kabupaten Pasuruan, Suroso atau yang akrab disapa Topan, menyoroti perlunya respons cepat dalam penanganan bencana. Menurutnya, sejak 20 Januari 2025 warga sudah meminta dibukanya dapur umum Tagana, namun pihaknya belum bisa melakukannya tanpa arahan dari instansi terkait.
“Permintaan layanan dapur umum dari warga sudah kami terima sejak beberapa hari lalu, tapi kami tidak punya kewenangan untuk membukanya langsung. Kami sudah mengajukan permohonan formal kepada instansi terkait dan siap menjalankan arahan lebih lanjut,” ujar Topan, Kamis (23/1).
Ia juga melaporkan bahwa hasil asesmen pagi ini menunjukkan genangan air masih bertahan di Desa Gempol, Desa Kedungringin, dan Desa Kedungboto dengan ketinggian hingga 100 sentimeter. Warga mulai kehabisan tenaga, dan dapur mandiri yang selama ini dioperasikan sudah tidak mampu melanjutkan pelayanan.
“Keluhan warga semakin banyak, terutama kebutuhan makanan. Mereka meminta agar segera ada dukungan nasi bungkus, karena dapur mandiri yang mereka operasikan sudah tidak sanggup melanjutkan akibat rentang waktu yang terlalu lama,” tambahnya.
Tagana bersama pihak terkait telah melakukan asesmen dan koordinasi untuk memastikan kebutuhan warga dapat segera terpenuhi. Topan menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi di lapangan dan memperbarui laporan agar penanganan bisa lebih efektif.
Banjir yang melanda Beji dan Gempol ini menjadi peringatan penting agar pemerintah dan masyarakat lebih siaga menghadapi potensi bencana serupa di masa mendatang.