Surabaya, Delikjatim.com – Dipenghujung bulan suci Ramadan 1445 H, menjelang Hari Raya Idul Fitri, pendiri Majelis Taklim (MT) At-Taubah Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Morokrembangan Surabaya dokter Zuhro berbagi kebahagiaan dengan membagikan paket sembako kepada para jamaah, Ahad (7/4/24).
Sebanyak 65 paket sembako dibagikan kepada para jamaah Majelis Taklim At-Taubah di Masjid Al-Islam Tambak Asri Surabaya yang dihadiri Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Krembangan Surabaya beserta jajaran, Sekretaris Daerah Perempuan Amanat Nasional kota Surabaya, Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah Muhammad Arifin MAg, serta puluhan ibu-ibu jamaah disekitar wilayah kelurahan Morokrembangan Surabaya.
Ketua Perempuan Amanat Nasional Surabaya sekaligus pendiri Majelis Taklim At Taubah dr Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah lebih dikenal dokter Zuhro menuturkan, majelis berupaya mengajak siapapun untuk bergabung dan menimba ilmu.
“Majelis Taklim At-Taubah tidak satu atau dua tahun berdiri. Bahkan, sebelum praktik prostitusi dibubarkan, pengurus majelis berupaya mendekati masyarakat,” terangnya.
”Secara finansial kami bantu. Bagaimana mereka bisa berdiri secara independen,” imbuh anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya.
Lanjut dokter Zuhro, Majelis Taklim At-Taubah dilaksanakan untuk memberikan pemahaman agama Islam kepada jamaah, meningkatkan keimanan, serta memperbaiki akhlak dan perilaku kehidupan sehari-hari.
“Selain itu, majelis taklim juga bertujuan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam Islam) antara sesama jamaah,” tuturnya.
Di penghujung bulan bulan suci Ramadan kali ini, sambung dokter Zuhro, selain melaksanakan kajian, pihak MT At-Taubah juga ingin berbagi kebahagiaan.
“Hari ini kami bagikan 65 paket sembako di penghujung bulan suci Ramadan 1445 H”, ujarnya.
Sementara, salah satu jamaah Majelis Taklim At-Taubah binaan dokter Zuhro Ella Fuji Lestari sangat bersyukur dan mengapresiasi bantuan sosial yang diselenggarakan pihak majelis taklim.
“Saya sangat bangga menjadi binaan Bu dokter Zuhro dan ikut dalam jamaah majelis taklim ini,” ungkapnya.
Semenjak menjadi binaan Bu dokter, sambung Ella, dirinya diajarkan mandiri berwirausaha seperti jualan makanan karena memang sudah lama hobi memasak.
“Selain itu, saya juga mempunyai keahlian menjaga orang sakit selama 24 jam, jadi setelah menjadi salah satu binaan Bu dokter, saya benar-benar ditanamkan jiwa kemandirian berwirausaha,” tandasnya.
