Surabaya, delikjatim.com – Pemilihan presiden telah usai dan suara rakyat telah memberikan mandat kepada pasangan calon Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
Kini saatnya merajut tali persaudaraan pasca pemilu presiden 2024. Dan sekarang kita dihadapkan dengan pemilu kada serentak di jawa timur, hal itu yang ditekankan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur (PW IPM) saat menggelar acara deklarasi Pilkada 2024 yang aman dan damai.
Kegiatan yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Berlangsung di aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Sidoarjo, Senin (7/10/2024).
Dalam sambutannya, Ipmawan Hengki Pradana selaku Ketua Umum PW IPM Jawa Timur mengatakan bahwa perjalanan Republik Indonesia sudah sedemikian matang sehingga ia meyakini bahwa problem politik tidak akan membawa perpecahan pada masyarakat arus bawah.
“Kami akan berupaya untuk mewujudkan stabilitas dan kondusifitas dilingkungan Jawa Timur dengan membuat banyak forum-forum diskusi lintas sektoral,” ujar Hengki.
Dalam periode 5 tahun ini, lanjut Hengki Pradana, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah bekerja keras guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan nilai investasi di Jawa Timur yang diakhir tahun 2023 berhasil meningkatkan nilai investasi hingga Rp 145,1 T yang itu melampaui target RPJMD maupun nasional. Nilai itu ekuivalen dengan 256.000 pekerja.
“Jangan sampai apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Jawa Timur hancur karena pertikaian politik yang tidak perlu,” jelasnya.
Kemudian Ipmawan Hengki memandu dengan lantang dengan membacakan pernyataan sikap PW IPM Jawa Timur dalam Pilkada 2024. Isinya ada 5 poin yang menjadi titik penting pada deklarasi ini.
Diantaranya ialah pertama siap menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, siap mensukseskan Pilkada Jawa Timur yang bermartabat, berintegritas, jujur, adil, aman, damai, dan demokratis. Ketiga, Siap patuh dan tunduk pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di NKRI.
Keempat, siap untuk menolak segala bentuk penyebaran hoax, ujaran kebencian, money politic dan upaya politisasi agama dalam pilkada 2024, dan kelima ialah siap bersinergi dengan jajaran polri dalam rangka menjaga stabilitas keamanan Jawa Timur.
